Jantung Hatiku Terkunci, Rinduku Terhalang 2 (Tantangan hari ke-73)
Part.2
Saat itu masih terhitung libur panjang, libur idul fitri dan kenaikan kelas, suasana lengang terasa. Kami diterima oleh ibu kepala sekolah dan seorang pengurus asrama. Setelah berbasa-basi dan berbincang seputar keberadaan sekolah ini. Kami titipkan anak kami kepada beliau, untuk dibimbing selama masa pengabdianya. Setelah dirasa cukup berbincang. Kami pun berpamitan. Satu persatu pengantar menyalami Iqbal anakku. Aku sengaja mengambil giliran terakhir. Kini tibalah giliranku. Kupeluk erat ia.
"Jaga dirimu baik-baik ya nak, makan yang teratur, ibadah yang baik. Dan jangan lupa sering-sering kabari umi." Tidak tahan aku untuk tidak menitikkan air mata. Walau sudah biasa aku berpisah dengannya. Sejak menamatkan SD, ia sudah berpisah denganku, yach sekitar sepuluh tahunan.
"Ya mi, umi juga jaga kesehatan. Jangan lupa sarapan." Katanya mengingatkanku.
Kucoba menghentikan air mata yang kian deras mengalir, tapi sia-sia saja usahaku. Bergegas aku masuk ke mobil yang sudah menunggu.
"Jangan nangis dek, "kata kakakku sambil mengelus kepalaku.
Mobilpun mulai bergerak pelan. Kulihat jantung hatiku melambaikan tangan dengan tatapan kosong. Sungguh aku tak sanggup berlama-lama berada pada situasi seperti ini, menahan dadaku yang kian bergemuruh kencang serasa mau pecah dan air mata yang kian menganak sungai. Tapi ya sudahlah kutitipkan engkau kepada pemilikmu nak, Allah Subhanahu wa Ta'ala.
*************************
Kini April 2020, itu artinya sudah sembilan bulan ia berada di perantauan, menjalani masa pengabdiannya.
Karena perkembangan situasi terakhir sangat tidak menentu. Membuat gundah gulana hatiku. Kuraih gawaiku yang sedari pagi belum sempat kusentuh.
"Gimasa kabar mamas nak, sehat?"
"Alhamdulillah sehat mi"
"Apa santri jadi dipulangkan?"
"Sudah dari tiga minggu yang lalu"
"La kamu di asrama sama siapa, sendirian?
"Ya mi sendiri, hehehe."
"Apa mamas pulang aja nak?"
"Tidak mi."
"Memang tidak diperbolehkan pulang begitu?"
'Sebenarnya boleh mi, tapi terlalu beresiko."
Aku terkesiap, mengingat masa darurat ini diperpanjang sampai Idul Fitri, itu berarti....
"Kalo kamu gak pulang sekarang berarti kemungkinan Idul Fitri kamu gak bisa pulang nak?"
"Ya mau giman lagi Mi, kalo pulang mamas terpapar terus menulari umi, ayah dan adik. Gimana?"
Ya Allah hatiku bergetar, air mataku tak tebendung dan menganak sungai.
"Terus makannya gimana?"
"Ini ada magic com untuk masak nasi.
"Lauknya?"
"Ya beli"
"Ada yang jual?"
"Ada mi, umi tenang aja"
Ya Allah, usia anakku kini hampir 23 tahun. Tapi tetap saja aku mencemaskannya seperti masa kecil dulu.
Astagfirullah. Segera kuberanjak untuk berwudhu, lalu bersimpuh memohon solusi kepada Illahi Robbi untuk rinduku yang terhalang.
Tamat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga semua akan baik baik saja, Ibu Erwin Yarnita
Aamiin Ya Robbal'alamiin. Insya Allah pak. Berkat doa dan support panjenengan.
Anak sholih bs menjaga diri dan klg. Sng badai corona sgr berlalu dan bs bertemu dg putra tercinta. Barokalloh bu.
Aamiin Ya Robbal'alamiin, Terimakasih untuk support dan doa tulusnya bu. Barokallah.
Ikut hanyut, saya merasakan kesedihan yang dialami penulis. Tulisan yang keren. Semoga outra Ibu di sana baik-baik saja. Allah pasti menjaganya.
Aamiin Ya Robbal'alamiin. Terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya sahabat shalihahku. Barokallah.
Kisah yang mengharu biru ya,Bu
Iya pak, hehehe
Smg ananda baik2 sj ya bu, mngkn saat ini adalah keputusan yg tepat utk tdk pulang dulu, kekhawatiran seorg ibu sangatlah wajar,
Aamiin Ya Robbal'alamiin. Terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya bu. Barokallah.
Semoga Mamas sehat dan baik2 saja ,Mbak ayu. Ikhtiar dan tirakatnya berbuah manis utk masa depannya. Salut utk Mbak ayuku ,sungguh umi yg luar biasa
Aamiin Ya Robbal'alamiin. Terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya sahabat shalihahku. Semoga sukses, sehat dan bahagia selalu bersama keluarga tercinta. Barokallah
Saya bisa merasakan kerinduan dan kecemasan itu, Bu. Sikap yang diambil putranda sangatlah bijak. Jika pulang tentu banyak bersentuhan dengan orang lain dan mengundang risiko yang lebih besar. Insya Allah, di mana pun keberadaannya, ada Allah Yang Maha Menjaga, Maha Melindungi. Hanya kepada-Nya kita bersandar.
Betul sekali bu. Sungguh saya sangat berterima kasih atas dukungan dan doa tulusnya. Semoga sukses, sehat dan bahagia selalu bersama keluarga tercinta. Barokallah.
Emang Mamasnyo dmn?dek Erwin Yarnita
Di Lampung yunda
Pakai kunci apa, Buk? Nantap ceritanya
Hehehe kunci Inggris pak, terima kasih sudah berkunjung..
Orang sekarang bilang, "Sing los, bu. Allah selalu melnmelind hambaNya yang taat."
Alhamdulillah saya los banget pak. Cima curhat biar gak jadi jerawat. Terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya pak. Barokallah.
Semangat
You, terimakasih sudah berkunjung
Semoga.menjadi putra yang memberikan cahaya di dunia dan akhirat.
Aamiin Ya Robbal'alamiin, terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya bu. Barokallah.
Ah, sefih. Saya jadi nangis. Yang sabar ya umi. In sya Allah , Allah akan selalu menjaga anak umi tersayang.
Terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya bu. Semoga sukses, sehat dan bahagia selalu bersama keluarga tercinta. Barokallah.
Ikut sedih bu..biar udah besar, anak bagi ibu tetaplah anak yg disayang, dirindu..Tetap doakan yg terbaik untuk mamasnya ya bu...semoga sehat- sehat selalu.
Aamiin Ya Robbal'alamiin. Terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya bu. Semoga sukses, sehat dan bahagia selalu bersama keluarga tercinta. Barokallah.
itulah kasih ibu..nanti jika sdh menikahpun , ya tetap lupa, dianggap masih kecil,,sudah kerjapun, ya tetap diberi uang saku..ha..ha., itulah bu..salam
Begitu ya pak, Terimakasih sudah berkenan singgah. Barokallah. Salam hormat...
Sama, buu..anakku dua terkunci di Malang.. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya..Btw, aku di Lampung nih..
Aamiin Ya Robbal'alamiin. .. Terimakasih sudah melangitkan doa untuk ku. Doa yang sama untuk ibu, kedua putranya dan keluarga besar tercinta. Barokallah.
Bisa saya rasakan bun. Semoga selalu dalam lindungan Allah
Aamiin Ya Robbal'alamiin. Terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya bu. Barokallah.
Saling menutupi ktika itu tidak enak dibagi spy orng" tercinta tidak ikut risau. Itulah kluarga ingin sllu saling mmbahagiakan. Sukses dan sehat sllu.Barakallah.
Aamiin Ya Robbal'alamiin. Terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya bu. Barokallah.
Luar biasa anak yg Sholeh, insyaallah Allah akan menjaganya bucan
Aamiin Ya Robbal'alamiin. Terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya ibu cantik nan shalihah.... Barokallah.
Sebagai sesama Ibu, saya bisa merasakan perasaan Ibu. Biarpun di tempat terpisah semoga semuanya baik-baik saja. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT... Aamiin
Aamiin Ya Robbal'alamiin. Terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya sahabat shalihahku. Doa terbaik saya untuk panjenengan sekeluarga. Barokallah
Semoga Ibu dan keluarga selalu sehat. Walau terpisah oleh jarak. Demi kebaikan semua.
Aamiin Ya Robbal'alamiin. Terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya. Doa yang sama untuk ibu sekeluarga. Barokallah
Ikut haru Bunda...ingat anak anak, sebentar lagi kuliah
Hehehe Terimakasih sudah berkunjung. Barokallah
Sungguh anak yang shaleh... Bertahan tidak pulang krn khawatir terhdp keluarganya.... Mudah2an semua cita2nya terkanul
Terkabul
Aamiin Ya Robbal'alamiin. Terimakasih untuk attensi dan doa tulusnya bu. Barokallah.
Libur panjang mmudikpun tak bisa ya buk
Mohon doanya bu
Dia pemiliknya.. Dia akan menjaganya.. Anakku juga terkunci.. Di Asrama yang mulai sepi..
Insya Allah bu. Saya langitkan doa untuk putara ibu semoga Allah senantiasa melindungi dan menjaganya dari semua mara bahaya. Aamiin Ya Robbal'alamiin